1. LATAR
BELAKANG
Manusia dan
alam merupakan elemen yang tidak bisa lepas satu sama lain. Hubungan simbiosis
ini pun menjadi sebuah keniscayaan. Namun dengan berkembangnya manusia modern
saat ini,alam seakan menjadi objek untuk meneguhkan dan meneruskan kehidupan
manusia. Alam yang saat ini sudah rusak dan tumpukan sampah ada dimana-mana
yang menimbulkan bencana alam dan memakan banyak korban. Disini diperlukan
kesadaran ekologis mausia untuk paham dan peduli dengan alam. Seperti manusia
kita dahulu yang begitu peduli dan menghargai alam. Hal ini terbukti dengan
adanya ritual Bersih Desa sebagai bentuk atau wujud penghormatan manusia
terhadap alam. Relasi masyarakat jawa dengan alam terbina erat. Kehidupan
manusia bermula dari alam,terbukti
dengan mata pencaharian masarakat yang erat kaitannya dengan alam. Seperti
petani,peternak,dll. Petani mengelola
alam untuk menghasilkan berbagai bahan makanan. Disamping itu,kehidupan yang
selaras ini mampu menguatkan sensifitas spiritual. Masyarakat jawa memang hidup
ditengah berbagai simbolisme sebagai wujud spiritual. Kepercayaan terhadap
sesuatu diluar manusia inilah yang memunculkan simbol-simbol yang mampu menjaga
hubungan manusia dengan alam. Salah satunya yaitu ritual bersih desa.
Bersih desa
merupakan trdisi turun-temurun dalam masyarakat. Khususnya di jawa,bersih desa
telah dilakukan berabad-abad lamanya. Ritual ini sebagai wujud rasa syukur
warga desa atas berkat yang diberikan
Tuhan kepada masyatakat desa itu baik dari hasil panen,kesehatan,kesejahteraan
dan keselamatan yang telah diperoleh selama setahun dan sebagai permohonan
keselamatan dan kesejahteraan untuk satu tahun mendatang.
Ritual bersih
desa ini biasanya dilaksanakan setahun sekali setelah musim panen atau dalam
waktu tertentu untuk menghormati leluhur. Tradisi ini sudah turun-temurun dari
nenek moyang. Untuk tanggal dan hari pun tidak sembarangan ditentukan,melainkan
ada hari-hari tertentu di kalender jawa
yang merupakan hari sakral untuk melakukan ritual bersih desa.
Disini saya
mendapat penjelasan dari narasumber yang sudah pasti jelas yaitu bapak Yarmuji
selaku kepala desa di kelurahan Kalongan ungaran timur. Beliau berusia 36 tahun
dan menjabat sebagai kepala desa. Selain itu juga bapak
Sarman ayah saya sendiri yang ikut serta memberi informasi mengenai tradisi
Bersih Desa ini.
2. KAJIAN
Di desa saya
masih memiliki suatu adat yang disebut dengan bersih desa. Bersih desa
merupakan nilai-nilai budaya yang menunjukkan bahwa manusia jadi satu dengn
alam. Ritual ini dimaksud sebagai bentuk penghargaan masyarakat terhadap alam
yang telah menghidupi mereka. Ritual ini dilakukan satu kali dalam satu
tahun. Acara ini dibagi dalam
serangkaian acara. Hari pertama biasanya
dikhususkan untuk ritual sesaji dan persiapan segala hal untuk hari
berikutnya. Sesaji diletakkan dititik yang meliputi pusat-pusat
desa,tempat-tempat keramat,tempat-tempat yang berkaitan dengan air (sungai,sumur,sendang,mata
air),batas-batas desa (utara,selatan,timur,barat),setiap perempatan dan setiap
pertigaan di daerah tersebut.
Hari
selanjutnya biasanya di isi dengan kesenian. Didesa saya biasanya hanya ada
kesenian wayang yang meramaikannya. Ada juga campursari yang ikut mengisi aca
ini. Tetapi seluruhnya bukan dari desa sendiri,melainkan mengundang dari luar.
Disini juga ada makan bersama,dimana setiap warga memasak masing-masing lalu
dibawa ketempat acara kesenian dan makan bersama-sama.
Rangkain acara
bersih desa ini biasanya diawali setelah panen pertama atau pada saat memetik
padi untuk yang pertama kali secara serentak. Lokasi upacara pertama ini berada
di sawah milik warga yang telah disiapkan sesaji. Bahan-bahan yang disiapkan
unuk sesaji antara lain: janur kuning,bunya setaman (kembang 7 rupa),menyan,kaca,sisir,air
dalam kendi,jajanan pasar,nasi dan pisang. Sesaji itu kemudian di do’akan
bersama-sama dan dipimpin oleh sesepuh desa itu. Setelah di do’akan padi-padi
yang sudah dipetik dibawa ke lumbung padi. Disana juga ada upacara lanjutan
yaitu dengan menyiapkan beberapa macam daun seperti daun
nangka,dhadhap,mojo,tebu. Semua itu memiliki fungsi dan makna yang
berbeda-beda.
Fungsi dari
bahan-bahan tersebut :
·
Nasi
gurih,sebagai persembahan untuk para leluhur
·
Ingkung,sebagai
lambang manusia ketika masih bayi dan sebagai lambang kepasrahan kepada Yang
Maha Agung
·
Jajan
pasar,sebagai lambang agar masyaraka mendapatkn berkah
·
Pisang
raja,sebagai lambang harapan agar menpat kemuliaan dalam masa keidupan
·
Nasi
ambengan,sebagai ungkpan syukur atas rezeky dari Yang Maha Agung
·
Jenang,berup
jenang merah dan putih yang melambangkan ayah dan ibu,dan jenang palang untuk
menolak marabahaya.
·
Tumpeng,berupa
tumpeng lanang yaitu lambang Yang Maha Agung,dan tumpeng wadon yaitu lambang
penghormatan pada roh leluhur yang ukurannya lebih kecil.
·
Ketan
kolak apem sebagai memetri pada dhanyang yang ada di desa itu.
Upacara bersih
desa ini biasanya dikaitkan dengan Dewi Sri sebagai dewa para petani. Menurut
masyarakat,keberhasilan mereka panen itu adalah suatu pemberian dari dewi sri
yang senantiasa menjaga tanaman mereka
dari hama serangga atau gangguan yang lain. Upacara ini timbul karena adanya
dorongan perasaan manusia untuk melakukan berbagai hal yang bertujuan untuk
mencari hubungan dengan dunia gaib. Ini merupakan perbuatan keremat,semua
unsur-unsur benda di dalamnya ketika upacara berlangsung,serta rang yang melakukan
upacara dianggap keramat. Upacara bersih desa itu merupakan rangkaian kegiatan
yang terstruktur yang ditata oleh adat yang berlaku dalam masyarakat itu.
Kegiatan bersih desa ini tidak lepas dari nteraksi sosial masyaarakat,karena
interaksi sosial melibatkan banyak orang sehingga menimbulkan hubungan timbal
balik antara perilaku dan upacra yang akan dilakukan serta unsur-unsur yang
mendukung. Oleh karena itu interaksi sosial berperan sangat penting dalam
hubugan dengan orang lain. Hal ini ditunjukkan dengan adanya gotong royong dan
kerja sama.Nilai yang dipahami oleh masyarakat dari upacara bersih desa antara
lain:
·
Nilai
kebersamaan atau ssosial,yaitu masyarakat bekerjasama dengan baik untuk
membersihkan desa,membersihkan sungai,makam,dan membuat umbul-umbul,sehingga
kebersamaan mereka terjalin dengan baik.
·
Nilai
religi,yaitu hubungan manusia dengan Tuhan dapat terjalin dengan baik apabila
mereka menjalankan agama dan bersih desa setiap tahunnya.
·
Nilai
keamanan,yaitu masyarakat desa merasa lebih aman
·
Nilai
ekonomi,dengan melaksanakan upacara masyarakat lebih mudah dan bisa memenuhi
seluruh kebutuhsn hidupnya. Dan panen di tahun yang akan datang akan lebih meningkat.
Disampig
itu,dalam acara adat bersih desa,para petani mengadakan beberapa kegiatan. Yang
pertama warga menyimpn padi di suatu tempat yang aman yang dinamakan lumbung
padi. Lumbung tersebut selain diisi hasil panen,juga perlengkapan sesaji yang diletakkan di atas padi yang sudah di
dalam lumbung tersebut. Perlengkapan
sesaji antara lain air putih di dalam
kendi yang terbuat dari tanah liat,ini memiliki maksud untuk memberikan minum
pada dewi sri yang suatu saat akan berkunjung,juga untuk membersihkan atau
keweningan supaya manusia berbuat bersih. Daun keluwih bermaksud agar para
petani setiap panen padi diberi kelebihan. Daun sirih dimaksud untuk menyirih
jika dewi sri berkunjung. Dupa dan kemenyan sebagai pelengkap sesaji. Dari
semua sesajian tersebut para petani bertujuan untuk menghormati dan menghargai
dewi sri. Selain itu agar dewi sri (dewi padi) menjaga keselamatan petani
terutama dalam pelaksanaan menanam padi,merawat,dan memanen padi dapat berhasil
dengan baik.
Untuk kegiatan
pembesihan biasanya dilakukan dengan membersihkan makam,masjid,jalan atau
gang yang jarang dilewati orang. Hal ini
dimaksud agar keadaan desa nampak besih. Kegiatan ini dilakukan ecara bersamaan
dan gotong-royong atau kerja bakti.
Selanjutnya
mengadakan acara masak-memasak dan saling berkunjung. Dalam acaraini disebut
munjung yaitu pemberian dari yang muda kepada yang lebih tua. Dan weweh
yaitu diberikan oleh yng tua pada yng
lebih muda. Bisa juga kepada kerabat atau teman ang dekat atas dasar kasih
sayang.
Salain itu
mengadakan kenduri bersama oleh seluruh
warga desa. Yang biasanya diadakan bersama-sama dihalaman masjid atau halaman
yang luas. Setiap warga membawa peralatan kenduri sendiri yang masing-masing
berupa nasi dan lauk yang ditempatkan dalam baskom atau nampan. Selanjutnya di
adakan do’a bersama yang dipimpin oleh modin.
Acara
puncaknya yaitu hiburan. Biasanya di adakan malam hari seperti mengadakan pagelaran wayang kulit. Semua
ini bertujuan untuk memberi hiburan pada masyarakat agar masyarakat gembira
setelah bekerja membanting tulang di sawah. Ini juga sebagai tanda telah
menikmati keberhasilan ara tani dalam menggarap sawah.
Para tokoh desa sudah duduk bersila
diatas panggung dengan tampak berwibawa dan memancarkan pesona magis.
Menurutkepercayaan setempat,para danyang,pepunden,leluhur,atau roh penjaga
desa,pada siang itu dan malam nanti ketika pertunjukan wayang kulit berlangsung
yang akan menjadi pusat perhatian para warga desa setempat.
3. TUJUAN
·
Sebagai
ucapan rasa syukur pada Tuhan ysng telah memberi anugrah dan hasil panen yang
melimpah
·
Untuk
menjaga keselamatan warga desa dari hal-hal buruk atau gaib,roh-roh yang
gentayangan,juga dari gangguan penyakit,keamanan,dan bencana.
·
Untuk
membersihkan warga dan desa dari halangan atau kesusahan supaya keadaan desa
aman dan tentram
4. Makna
Bersih
Desa:
·
Kegiatan
tersebut kiranya dapat kita ambil maknanya yaitu adanya rasa taqwa pda Tuhan
Yang Maha Esa,ini dapat dilihat dengan adanya do’a yang dilakukan secar
bersama-sama dan sesaji untuk dewi sri sebagai penolong keberhasilan para petani.
·
Adanya
rasa hormat kepada yang lebih tua atau yang lebih dulu ada. Ini semua memberi
tauladan bahwa yang muda sudah seharusnya memberi hormat ada yang lebih tua.
Bagaimanapun juga orang yang lebih tua itu sebagai panutan.
·
Ada
rasa kebersamaan,gotong royong dan itu menghilangkan rasa individualisme. Ini
dapat dilihat dari kerjasamanya.
·
Adanya
perilaku kemanusiaan,dapat dilihat dengan adanya rasa peduli antar sesama
dengan membagi sedekah pada yang kurang mampu.
·
Mengajarkan
tentang kesehatan,kebersihan,dan keindahan yang bisa dilihat dengan adanya
membersihkan jalan,makan dll.
·
Mengajarkan tentang kehidupan yang teratur. Dengan
menyimpan padi ke dalam lumbung supaya dapa mengatur ekonomi dengan baik pula.
0 komentar:
Posting Komentar